Halaman

    Social Items

Kangkomar.net - Apakah ada di sini yang mengalami persoalan pada transmisi kendaraan beroda empat pribadi anda, maka akan kangkomar kupas tuntas bagaimana cara mengecek kondisi transmisi kendaraan beroda empat manual maupun transmisi otomatis secara lengkap.

Tidak sanggup dipungkiri bahwa transmisi kendaraan beroda empat mempunyai peranan penting supaya kendaraan beroda empat sanggup berjalan dengan semestinya. Pengecekan transmisi kendaraan beroda empat memang suatu hal yang wajib dilakukan, baik kendaraan beroda empat kita mempunyai transmisi manual maupun otomatis. Apabila kita lalai untuk mendeteksi kerusakan di sektor penerus daya mesin ini maka bukan mustahil isi kantong kita akan terkuras habis tidak mengecewakan banyak. Cara mengecek transmisi kendaraan beroda empat sendiri cukup gampang dan memerlukan kepekaan untuk mendengarkan bunyi yang ditimbulkan dari ruang transmisi mobil.


Cara Mengecek Transmisi Mobil

1. Transmisi Mobil Manual

Untuk kendaraan beroda empat yang masih memakai sistem transmisi manual, kerusakkan rata-rata biasanya terjadi di bab pada plat kopling, matahari / dekrup dan clutch release bearing atau yang biasa dikenal dengan sebutan dek laher. Untuk mendeteksi dek laher yang sudah rusak cukup hidupkan mesin dan dengar jikalau ada bunyi "krik...krik..." menyerupai jangkrik ketika pedal kopling tidak diinjak dan hilang ketika diinjak.

Sedangkan untuk kondisi plat kopling, sebaiknya dilakukan test drive supaya tertangkap berair secara pasti. Gejala yang biasa terjadi apabila spare part toyota yang satu ini  harus melaksanakan penggantian ialah jikalau bunyi mesin sudah meraung tetapi kecepatan kendaraan lambat untuk bertambah maka hampir sanggup dipastikan pelat kopling sudah selip. Atau sanggup diartikan kendaraan beroda empat tidak ada tenaga untuk lari meskipun rpm kendaraan beroda empat sudah tinggi. Untuk kendaraan beroda empat dengan transmisi manual, ada baiknya penggantian spare part dilakukan secara set, yaitu plat, dekrup dan dek laher.

2. Transmisi Mobil Otomatis ( Matic )

Untuk kendaraan beroda empat dengan varian transmisi otomatis memang agak sedikit sulit untuk mendeteksi kerusakan pada bab transmisi, Hal pertama yang kita lakukan ialah cari lokasi dipstick ATF (Automatic Transmission Fluid) kemudian biarkan kendaraan beroda empat dalam kondisi idle sekitar 10 menit serta siapkan kertas putih. Tarik dipstick ATF dan lihat level olinya, pada bab petunjuk dipstick harus berada di level hot alasannya ialah kondisi mesin dan transmisi sudah panas.

Kemudian oleskan dipstick tersebut ke kertas putih, kemudian lihat dengan jeli warna oli ATF. Oli Matic kendaraan beroda empat harus masih bening dan sama sekali tidak mengandung gram besi. Pada oli transmisi yang gres saja diganti biasanya berwarna merah sedangkan pada kendaraan beroda empat yang sudah dipakai, usang kelamaan oli tersebut berkembang menjadi coklat namun dihentikan hitam. Cara yang sama dilakukan pada transmisi CVT.

cara mengecek transmisi kendaraan beroda empat otomatis

Dan untuk menyidik kondisi girboks transmisi otomatis konvensional harus dilakukan test drive. Pastikan posisi tuas persneling di posisi P (Park) kemudian starter mesin. Tunggu beberapa ketika hingga idle menjadi normal (650-850 rpm). Lalu injak pedal rem dan tahan kemudian pindahkan tuas perseneling ke posisi R. Mobil harus terasa menyerupai bergerak ke belakang, tetapi gerakannya harus sangat halus dan nyaman (tidak kasar)

Pindahkan juga ke banyak sekali posisi transmisi, rasakan juga ketika D ke R, hitung jeda waktu sehabis tuas perseneling masuk ke R. Jika lebih dari 1 detik, kendaraan beroda empat gres sanggup bergerak mundur maka ada kemungkinan bahwa transmisi kendaraan beroda empat kita sudah mengalami tanda-tanda kerusakan. Perhatikan dengan betul bahwa rem tangan dalam keadaan terlepas.

Langkah berikutnya coba pindahkan shifter ke posisi D kemudian jalankan kira-kira 50-60 kpj secara halus dan rasakan perpindahan tiap gigi. Perpindahannya harus secara halus. Silahkan juga coba sajian overdrive ketika berlari sekitar 70-80 kpj di jalan yang datar. Tanpa menginjak pedal gas, tekan tombol overdrive OFF yang berfungsi sebagai kick down. Seharusnya transmisi akan turun satu gigi sehingga menciptakan laju mesin tertahan.

Untuk transmisi CVT, caranya hampir sama dengan AT konvensional. Namun lebih sederhana, alasannya ialah CVT tidak ada perpindahan gigi. Biasanya pribadi tertangkap berair ketika masuk posisi D atau R, akan ada hentakan dan bunyi ‘greeeek’ tapi sanggup juga salah satu dari bunyi tersebut.

Sedangkan pada kendaraan beroda empat yang menganut sistem tiptronic juga tidak disalahkan untuk mengeceknya, namun ketika memainkan tombol tidak akan terjadi bunyi. Biasanya pada sistem tiptronic, kalau terjadi persoalan akan menyerupai tanda-tanda kopling selip di kendaraan beroda empat manual. Jika sudah bersuara menyerupai itu dan terjadi hentakan ada baiknya girboks di-overhaul.

Semoga Membantu tips dari ini salam sukses untuk seluruh pecinta kendaraan beroda empat di tanah air hingga jumpa.

Cara Mengecek Kondisi Transmisi Kendaraan Beroda Empat

Kangkomar.net - Apakah ada di sini yang mengalami persoalan pada transmisi kendaraan beroda empat pribadi anda, maka akan kangkomar kupas tuntas bagaimana cara mengecek kondisi transmisi kendaraan beroda empat manual maupun transmisi otomatis secara lengkap.

Tidak sanggup dipungkiri bahwa transmisi kendaraan beroda empat mempunyai peranan penting supaya kendaraan beroda empat sanggup berjalan dengan semestinya. Pengecekan transmisi kendaraan beroda empat memang suatu hal yang wajib dilakukan, baik kendaraan beroda empat kita mempunyai transmisi manual maupun otomatis. Apabila kita lalai untuk mendeteksi kerusakan di sektor penerus daya mesin ini maka bukan mustahil isi kantong kita akan terkuras habis tidak mengecewakan banyak. Cara mengecek transmisi kendaraan beroda empat sendiri cukup gampang dan memerlukan kepekaan untuk mendengarkan bunyi yang ditimbulkan dari ruang transmisi mobil.


Cara Mengecek Transmisi Mobil

1. Transmisi Mobil Manual

Untuk kendaraan beroda empat yang masih memakai sistem transmisi manual, kerusakkan rata-rata biasanya terjadi di bab pada plat kopling, matahari / dekrup dan clutch release bearing atau yang biasa dikenal dengan sebutan dek laher. Untuk mendeteksi dek laher yang sudah rusak cukup hidupkan mesin dan dengar jikalau ada bunyi "krik...krik..." menyerupai jangkrik ketika pedal kopling tidak diinjak dan hilang ketika diinjak.

Sedangkan untuk kondisi plat kopling, sebaiknya dilakukan test drive supaya tertangkap berair secara pasti. Gejala yang biasa terjadi apabila spare part toyota yang satu ini  harus melaksanakan penggantian ialah jikalau bunyi mesin sudah meraung tetapi kecepatan kendaraan lambat untuk bertambah maka hampir sanggup dipastikan pelat kopling sudah selip. Atau sanggup diartikan kendaraan beroda empat tidak ada tenaga untuk lari meskipun rpm kendaraan beroda empat sudah tinggi. Untuk kendaraan beroda empat dengan transmisi manual, ada baiknya penggantian spare part dilakukan secara set, yaitu plat, dekrup dan dek laher.

2. Transmisi Mobil Otomatis ( Matic )

Untuk kendaraan beroda empat dengan varian transmisi otomatis memang agak sedikit sulit untuk mendeteksi kerusakan pada bab transmisi, Hal pertama yang kita lakukan ialah cari lokasi dipstick ATF (Automatic Transmission Fluid) kemudian biarkan kendaraan beroda empat dalam kondisi idle sekitar 10 menit serta siapkan kertas putih. Tarik dipstick ATF dan lihat level olinya, pada bab petunjuk dipstick harus berada di level hot alasannya ialah kondisi mesin dan transmisi sudah panas.

Kemudian oleskan dipstick tersebut ke kertas putih, kemudian lihat dengan jeli warna oli ATF. Oli Matic kendaraan beroda empat harus masih bening dan sama sekali tidak mengandung gram besi. Pada oli transmisi yang gres saja diganti biasanya berwarna merah sedangkan pada kendaraan beroda empat yang sudah dipakai, usang kelamaan oli tersebut berkembang menjadi coklat namun dihentikan hitam. Cara yang sama dilakukan pada transmisi CVT.

cara mengecek transmisi kendaraan beroda empat otomatis

Dan untuk menyidik kondisi girboks transmisi otomatis konvensional harus dilakukan test drive. Pastikan posisi tuas persneling di posisi P (Park) kemudian starter mesin. Tunggu beberapa ketika hingga idle menjadi normal (650-850 rpm). Lalu injak pedal rem dan tahan kemudian pindahkan tuas perseneling ke posisi R. Mobil harus terasa menyerupai bergerak ke belakang, tetapi gerakannya harus sangat halus dan nyaman (tidak kasar)

Pindahkan juga ke banyak sekali posisi transmisi, rasakan juga ketika D ke R, hitung jeda waktu sehabis tuas perseneling masuk ke R. Jika lebih dari 1 detik, kendaraan beroda empat gres sanggup bergerak mundur maka ada kemungkinan bahwa transmisi kendaraan beroda empat kita sudah mengalami tanda-tanda kerusakan. Perhatikan dengan betul bahwa rem tangan dalam keadaan terlepas.

Langkah berikutnya coba pindahkan shifter ke posisi D kemudian jalankan kira-kira 50-60 kpj secara halus dan rasakan perpindahan tiap gigi. Perpindahannya harus secara halus. Silahkan juga coba sajian overdrive ketika berlari sekitar 70-80 kpj di jalan yang datar. Tanpa menginjak pedal gas, tekan tombol overdrive OFF yang berfungsi sebagai kick down. Seharusnya transmisi akan turun satu gigi sehingga menciptakan laju mesin tertahan.

Untuk transmisi CVT, caranya hampir sama dengan AT konvensional. Namun lebih sederhana, alasannya ialah CVT tidak ada perpindahan gigi. Biasanya pribadi tertangkap berair ketika masuk posisi D atau R, akan ada hentakan dan bunyi ‘greeeek’ tapi sanggup juga salah satu dari bunyi tersebut.

Sedangkan pada kendaraan beroda empat yang menganut sistem tiptronic juga tidak disalahkan untuk mengeceknya, namun ketika memainkan tombol tidak akan terjadi bunyi. Biasanya pada sistem tiptronic, kalau terjadi persoalan akan menyerupai tanda-tanda kopling selip di kendaraan beroda empat manual. Jika sudah bersuara menyerupai itu dan terjadi hentakan ada baiknya girboks di-overhaul.

Semoga Membantu tips dari ini salam sukses untuk seluruh pecinta kendaraan beroda empat di tanah air hingga jumpa.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter