Halaman

    Social Items

Sebab-Sebab Melonjaknya Harga Bitcoin

 harga Bitcoin naik pesat sampai mencapai  Sebab-Sebab Melonjaknya Harga Bitcoin


Baru beberapa waktu lalu, harga Bitcoin naik pesat sampai mencapai 2800 USD per Bitcoin. Harga semahal itu kurang lebih sama dengan dua kali lipat harga emas per troy ons. Faktor-faktor apa yang menghipnotis harga Bitcoin sampai melonjak sedemikian tinggi? Ditinjau dari segi fundamental, ada beberapa faktor yang sanggup mendorong harga Bitcoin naik dan makin mahal di masa depan.

1. Makin Banyaknya Pengguna Bitcoin.


Tahukah Anda bahwa perusahaan game online Zynga mendapatkan pembayaran memakai Bitcoin? Sekitar tahun 2014 dahulu ketika Zynga mengumumkannya, harga Bitcoin naik beberapa ratus dolar dalam waktu nyaris seketika. Dan masih banyak lagi teladan momen serupa.

Sebagaimana layaknya aturan permintaan; semakin tinggi seruan akan sesuatu, maka makin tinggi pula harganya, bila kondisi lain secara umum tak ada yang berubah. Demikian pula, semakin banyak vendor atau merchant yang mendapatkan Bitcoin sebagai alat pembayaran, maka harga Bitcoin akan makin meningkat.

2. Pengakuan Dari Negara Berekonomi Kuat.


Beberapa bencana lain yang juga pernah menandai momentum kenaika harga Bitcoin ialah diakuinya Bitcoin oleh negar-negara berekonomi kuat. Misalnya ketika pada tahun 2013, Departemen Keuangan AS tetapkan untuk mengklasifikan Bitcoin sebagai aset kena pajak.

Ada dua hal yang sanggup disimpulkan dari keputusan itu. Pertama, alasannya kena pajak, maka tentunya bukan barang ilegal. Kedua, keputusan itu menawarkan landasan aturan bagi individual maupun perusahaan yang ingin berinvestasi atau memperjual-belikan Bitcoin. Hasilnya, tentu harga Bitcoin naik.

3. Jatuhnya Nilai Tukar Suatu Negara.


Dalam hal ini, pertama-tama perlu dipahami bahwa mata uang kripto sering dipandang sebagai mata uang alternatif dari mata uang biasa yang kita pergunakan, menyerupai Rupiah, Dolar AS, Yuan, dan lain-lain. Karenanya, bila mata uang suatu negara tak lagi berharga, kepada siapa warganya akan berpaling? Sudah tentu mata uang kripto, termasuk Bitcoin.

Faktanya, di simpulan tahun 2016 ketika Venezuela terjerumus dalam resesi dan nilai tukar mata uangnya hancur dan penggunaan Dolar AS dibatasi, banyak warganya beralih memakai Bitcoin. Efeknya, seruan dan transaksi memakai Bitcoin di benua Amerika selama beberapa waktu melonjak, sampai balasannya pemerintah Venezuela mengambil tindakan tegas menutup bursa Bitcoin di wilayahnya.

4. Perkembangan “Cashless Society”.


Setelah membaca teladan di nomor tiga, barangkali Anda menyangka hanya orang di negara yang ekonominya remuk redam saja yang membutuhkan Bitcoin? Jangan salah. Tiga negara dengan pertumbuhan bursa Bitcoin paling pesat ketika ini justru Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang, yang nilai tukar mata uangnya relatif kuat.

Sebabnya, perekonomian mereka sudah sangat maju, sehingga masyarakatnya sudah nyaman dengan budaya “Cashless Society” (Budaya Pembayaran Non-Tunai). Di sisi lain, tingkat edukasi masyarakat juga sudah cukup tinggi, sehingga gampang mendapatkan konsep mata uang kripto. Bahkan rumornya, pemerintah masing-masing terus melaksanakan riset untuk mempertimbangkan kemungkinan membuat mata uang kripto-nya sendiri, untuk menyaingi Bitcoin.

Demikianlah empat faktor yang mendorong harga Bitcoin naik dalam aneka macam momen berbeda. Tentu, kebalikannya juga berlaku; sanggup mengakibatkan harga Bitcoin menurun. Tak sanggup dipungkiri kalau sentimen pasar yang memperjual-belikan Bitcoin merupakan faktor yang paling berpengaruh. Jika sentimen pasar goyah, biarpun itu isu hoax, maka sanggup menggoyang harga Bitcoin dalam masa isu itu belum dikonfirmasi.

Load Comments

Subscribe Our Newsletter